Friday, 24 January 2020

Sejarah Desa Pilangsari


WARNING !!! 
Cerita ini baru 80%-90%


PROFIL DESA PILANGSARI

Pilangsari adalah Salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Mayoritas penduduk di desa Pilangsari bermata pencaharian sebagai Petani, kondisi tanah yang bervariasi,di desa Pilangsari banyak juga ditanami Padi,Palawija,Tebu,Pohon Jati,dan banyak lagi tanaman lain di desa ini. Desa ini termasuk dalam golongan ekonomi menengah ke bawah.


DESA PILANGSARI
Negara
 Indonesia
Provinsi
Jawa Tengah
Kabupaten
Sragen
Kecamatan
Gesi
Kode Pos
57262
Luas
4,06 Km²
Jumlah penduduk
4068 jiwa





Luas Wilayah Desa Pilangsari
Keliling 9,02 Km
Luas 4,06 Km²
Luas Pekarangan Pemukiman Penduduk
Keliling 13,9 Km
Luas 1,37 Km²

Desa Pilangsari terletak di bagian Barat Daya dari wilayah kecamatan Gesi.
Batas desa Pilangsari sebagai berkut:
  • Batas Utara      : Desa Blangu
  • Batas Timur     : Desa Tanggan
  • Batas Selatan  : Kecamatan Sukodono
  • Batas Barat      : Kecamatan Sukodono

Desa Pilangsari awalnya termasuk desa tertinggal pada kisaran Tahun 1996.Namun sekitar tahun 2012 mulailah dibangun pariwisata pertama di desa Pilangsari,tepatnya di Dukuh Ngrawoh RT 03 kebayanan Tanggung,yaitu sebuah tempat wisata rohani yang bernama TAMAN DOA NGRAWOH (disingkat TDN).Taman ini mencapai puncak paling ramai pengunjung adalah pada saat bulan maria bagi umat katolik  di bulan Mei dan bulan Oktober,setiap tahunnya

Setelah itu mulailah muncul kembali destinasi wisata yang baru di desa Pilangsari,yang dipelopori oleh Organisasi baru di desa Pilangsari yang Bernama POKDARWIS,yang dibentuk pertama kali di desa Pilangsari pada hari Selasa 3 Desember 2019.Bertempat di Rumah Gus Nur Warga RT 05,yang dihadiri oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sragen, Ketua BPD desa Pilangsari,Kepala Desa Pilangsari, Ketua Karang Taruna Desa Pilangsari,serta Pemuda Anggota Karang Taruna.
Hasil rapat berhasil meyakinkan masyarakat / pemuda yang diundang dalam rapat untuk segera mewujudkan terbentuknya Pokdarwis.
Rapat juga secara aklamasi menunjuk beberapa orang, antara lain Muhammad Nurudin(Ketua), Budi Raharjo (Wakil Ketua),  Dewi Lestari (Sekretaris),  dan Dora Febriastuti ( Bendahara ) dan diberikan mandat untuk mewujudkan terbentuknya kelengkapan struktur keorganisasian Pokdarwis di Desa Pilangsari.
Setelah waktu berjalan,kegiatan terus berlanjut hingga Pokdarwis sepakat membuat nama yang bernama POKDARWIS SIWUR EMAS.
Setelah itu,mulailah kegiatan pembuatan tempat wisata kedua di desa Pilangsari itu,yang bertempat di lokasi Gunung Gandu Dukuh Duren RT 07 Kebayanan Tanggung oleh POKDARWIS SIWUR EMAS yang  dimulai pada hari Sabtu 11 Januari 2020.



Berikut ini dukuh yang di bawah wilayah Desa Pilangsari:
  1. Tanggung
  2. Ngrawoh
  3. Duren
  4. Dukoh
  5. Bener
  6. Nglojok
  7. Templek
  8. Pilangsari Timur
  9. Pilangsari Barat
  10. Taraman
  11. Munggur
Desa Pilangsari Terdiri dari 3 kebayanan sebagai berikut:
  1. Kebayanan TANGGUNG ,meliputi wilayah dukuh Tanggung,Ngrawoh,Duren,Dukoh
  2. Kebayanan BENER,meliputi wilayah dukuh Bener,Nglojok,Templek,Pilangsari Etan
  3. Kebayanan TARAMAN,meliputi wilayah dukuh Taraman,Munggur,Pilangsari kulon
Dari 3 kebayanan yang ada di desa Pilangsari ini memiliki 17 RT yang terbagi sebagai berikut:
  1. Kebayanan TANGGUNG meliputi RT 01 samapai RT 07
  2. Kebayanan BENER meliputi RT 08 sampai RT 11
  3. Kebayanan TARAMAN meliputi RT 12 sampai RT 17 


Desa Pilangsari merupakan salah satu  Desa Tertinggal yang mulai berkembang dan akan menjadi destinasi pariwisata favorit di Indonesia. Dengan mengandalkan  Desa Pilangsari menjadi magnet yang mampu menarik kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional. Di sisi ada wisata Rohani untuk umat Katolik, Pilangsari pun mulai mengembangkan wisata yang lain termasuk yang saat ini awal 2020 mulai pembuatan taman wisata dan spot foto di gunung Gandu.
Dengan semakin bertambahnya daya tarik wisata yang dikelola untuk diberdayakan  sebagai destinasi pariwisata, ada lebih dari satu destinasi wisata yang belum digali dan perlu pengembangan untuk tahapan tahapan jangka panjang berikutnya.Dengan menggali keunikan potensi budaya dan alam yang ada di desa Pilangsari yang sebelumnya belum (sedikit) terjamah pariwisata, untuk selanjutnya dikembangkan menjadi daya tarik wisata.

Sebagai tindak lanjut maka diadakan rapat anggota Pokdarwis yang dilaksanakan pada Hari Jumat Tanggal 24 Januari 2020 bertempat di rumah Gus Nur,Rapat dihadiri oleh semua anggota Pokdarwis Siwur Emas,Rapat berhasil menetapkan AD/ART dan Struktur Organisasi Pokdarwis. Secara musyawarah, rapat menyetujui rencana nama sebelumnya yaitu bernama POKDARWIS SIWUR EMAS
Terbentuknya Pokdarwis Siwur Emas diharapkan menjadi awal upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti penting pariwisata dalam pembangunan desa. Di samping itu, Pokdarwis diharapkan mampu meningkatkan peran serta masyarakat secara langsung dalam pengembangan pariwisata agar memperoleh manfaat seoptimal mungkin melalui kesempatan berusaha. Besar harapan kami agar Pokdarwis Siwur Emas desa Pilangsari mendapat dukungan penuh dari masyarakat Desa Pilangsari. Atas doa kita bersama, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan anugerah dan berkah untuk menyukseskan pembangunan pariwisata nasional, khususnya di Desa Pilangsari.

Terimakasih.





SEJARAH DESA PILANGSARI



MASA SEBELUM KEMERDEKAAN

Pak parwo Rejo (lurah dongkol=mantan lurah) adalah putra dari Lurah nduren yang belum bisa kami cari tau siapa nama ayahnya tersebut.Beliau bapak Parwo Rejo ini kelahiran nduren dan mempersunting wanita cantik dari mbluwak bernama Tami.

Bp.Parwo Rejo kala itu menjadi lurah di wilayah desa mbener dan sekitarnya. Kala itu saat masa pemerintahannya ada sebuah tempat di dekat Simpang lima pantirejo.Kala itu di dekat simpang lima ada pohon besar dan rindang namanya pohon PILANG,di bawah pohon pilang yang rindang itu digunakan masyarakat setempat sebagai pasar kayu.

Dikarenakan di pasar kayu yang berada dibawah pohon pilang ini selalu ramai dan banyak sekali orang orang  melakukan jual beli kayu,dan semakin ramainya pasar akhirnya pak lurah berfikir untuk memberi nama tempat pasar itu,karena pasar itu belum memiliki nama,agar mudah di ingat dan di kunjungi oleh banyak orang.maka pak lurah beserta sesepuh setempat memberi nama tempat itu PILANGSARI.

PILANG adalah Nama pohon besar dan rindang itu.
SARI adalah tempat dimana banyak orang orang berkumpul untuk mencari sari kehidupan atau pangan untuk keluarga,maka dinamakanlah tempat itu dengan sebutan PILANGSARI.


Dari cerita itupun berlanjut,kenapa pohon pilang tidak di budidayakan untuk digunakan sebagai bahan rumah,padahal pohon pilang juga merupakan pohon yang bagus untuk bahan rumah kayu.
Konon kabarnya siapa yang mampu menggunakan kayu pilang itu untuk bahan rumah,maka orang itu sangatlah kuat daya spiritulnya,karena mungkin bisa jadi karena pohon pinang iti sudah menjadi simbol atau nama dari tempat itu.



SEKILAS MASA LURAH SEBELUM PERDA TURUN

Dimasa dahulu setiap desa/dukuh ternyata ada lurahnya,Kala itu pak Parwo Rejo menjabat lurah sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.Beliau menjabat lurah sebelum turunnya Perda ( peraturan daerah )  pusat pemerintahan dimasa itu berada di mbener,bapak lurah parwo Rejo ini orang kaya di kala itu di bener bertempat di lokasi yang saat ini ditempati mbah bayan suratman ke arah selatan pentok jalan lalu ke timur pentok jalan kemudian ke utara pentok jalan , lalu ke barat pentok rumah pak bayan suratman lagi,di situlah tanah Bp.Parwo Rejo.Beliau juga mempunyai tanah di Ngrawoh di lokasi saat ini anak sulung mbak Parwo Rejo tinggal ke arah utara berbatasan dengan tanah bu Paniem dan ke arah barat berbatasan dengan tanah Bp.Abdulloh safii.


Setelah kepemerintahan lurah Parwo Rejo ini lengser,Diutuslah bapak Joyo Sastro  dari putra bapak Demang Wahyu bernama Joyo Sentono,yang diutus dari Kraton solo untuk mengku wilayah Kidul Kali /Kidul Wahyu yaitu Pilangsari.Semasa pemerintahan bapak lurah Joyo Sastro inilah pusat pemerintahan berada di Ngrawoh akan tetapi bertempat di Ngrawoh RT 04 yang sekarang di jadikan selepan padi.
Setelah beliau pak Joyo Sastro lengser dari kepemerintahan, jabatan lurah ini di berikan kepada putranya yang bernama Bp.SLAMET (LURAH PERTAMA SETELAH PERATURAN DAERAH TURUN Tahun 1973) ,beliau menikah dengan bunga desa yang bernama SUM, Dan dimasa ini lah pusat pemerintahan berpindah di Ngrawoh ndukuhan atau lebih di kenalnya Ndukoh sampai saat ini.
                     

Kenapa nama desa yang sekarang menggunakan nama desa Pilangsari...?

Karena dari desa desa yang berada di wilayah tersebut desa Pilangsari sudah lebih dulu ada,jadi pemerintahan desa Pilangsari menggunakan nama desa Tertua di wilayah tersebut,maka dipilihlah desa Pilangsari, dan saat ini disebutlah desa PILANGSARI.






SEJARAH LURAH LURAH DESA PILANGSARI


1. LURAH PARWO REJO (sebelum tahun 1918)



Foto mbah Parwo Rejo,atas rekomendasi mbah Wasini foto ini memang mirip dengan Bp.Parwo Rejo

Beliau Bp.Parwo Rejo adalah lurah pertama sebelum peraturan daerah turun dan sebelum menjadi Kelurahan Desa Pilangsari,sampai saat ini tahun 2020 masih ada 1 keturunan Bp.Parwo Rejo yang masih hidup,beliau adalah putri bungsu dari Bp.Parwo Rejo bernama Mbah WASINI yang masyarakat menyebut dengan panggilan mbah WIRO (WIRO adalah nama suami mbah Wasini)


Foto mbah Wasini Putri Bungsu Bp.Parwo Rejo (narasumber)


Bapak Parwo Rejo memiliki Istri bermana TAMI
dan memilik putra sejumlah 6 orang.
1. Wakiyem
2. Suparno
3. Suparyo
4. Ramlan
5. Wakinem
6. Wasini

Bp.Parwo Rejo menjabat sebagai lurah saat itu sebelum tahun 1918,Beliau menjabat Lurah desa (sebelum bernama Pilangsari ) yang pusat pemerintahannya bertempat di Bener.
Bp.Parwo Rejo lengser pada tahun 1918 dan digantikan oleh putra Demang Joyo Sentono dari Wahyu yang bernama Bp.Joyo Sastro atas perintah Kraton Solo.



Foto Makam mbah Parwo Rejo sebelah kanan,sebelah kiri makam istrinya Tami,pemakaman berada di pemakanan umum Ngrawoh.



2. LURAH  DJOYO SASTRO 1918-1973





FOTO
Foto mbah Djoyo Sastro


Beliau Bp.Joso Sastro adalah kelahiran Wahyu Blangu,beliau adalah putra dari Demang Wahyu yang bernama Bp.Djoyo Sentono
Bp.Djoyo Sentono adalah Demang yang diutus oleh kraton Solo untuk mengku wilayah Wahyu,karena beliau adalah masyarakat Wahyu yang berjasa di kraton Surakarta Hadiningrat,kemudian beliau memperoleh Perintah untuk mengku wilayah Wahyu,dan diberikan kewahyon wahyu bahwa anak turun Bp.DJOYO SENTONO akan banyak yang menjadi lurah.Kemudian Putra Demang Djoyo Sentono memberikan  amanah kepada putra yang bernama Bp.DJoyo Sastro untuk memengku wilayah kidul kali yaitu desa Pilangsari.
Bp.Djoyo Sastro mempunyai istri bernama Sumirah dan memiliki 5 orang putra yang bernama sebagai berikut:
1. Suparno Kronowiyoto
2. Suparsi
3. Titus Sahid Sukendro
4. Sunari
5. Cosmos Slamet

Jadilah Bp.Djoyo Sastro menjabat sebagai lurah desa Pilangsari atas utusan dari Kraton Solo, Dimasa pemerintahan Bp.Djoyo Sastro ini pusat  berada di Ngrawoh RT 04 yang saat ini menjadi Selepan Ngrawoh.
Bp.Djoyo Sastro menjabat lurah di desa Pilangsari sejak tahun 1918 dan berakhir di tahun 1973,Masa jabatan Bp.Djoyo Sastro karena sudah turunnya Perda Tahun 1973.Kemudian digantikanlah oleh putra bungsunya yang bernama Bp.Slamet dengan proses pilihan lurah sesuai Peraturan Daerah dan terpilihlah Bp.Cosmos Slamet menjadi lurah desa Pilangsari.

Setelah itu istri Bp.Djoyo Sastro meninggal dan lalu beliau Bp.Djoyo Sastro menikah lagi dengan wanita dari Sragen kemudian Pindah ke Ngrawoh RT 06 (tepatnya saat ini rumah Bp.Suminto) dan Bp Slamet membeli tanah di tepat sebelah utara balai desa pilangsari, di situlah Bp.Slamet menetap.
Setelah Bp.Joyo Sastro sudah tua dan istri ke dua mbah Djoyo Sastro juga sudah meninggal,kemudian tanah dan rumah di jual ke Bp.Siminto sampai sampai saat ini.
Selanjutnya  Bp.Djoyo Sastro ikut bersama anak bungsunya yaitu Bp.Cosmos Slamet di sebelah utara balai desa Pilangsari hingga beliau Bp.Djoyo Sastro wafat pada tahun 1987. Dan di makamkan di Wahyu dekat dengan makam ayahnya Demang Djoyo Sentono.





Foto makam Bp.Djoyo Sentono , pemakaman berada di pemakaman umum desa Wahyu.






Foto makam Bp Joyo Sastro, wafat 22 oktober 1987.
pemakaman berada di pemakaman umum desa Wahyu



3. LURAH SLAMET ( 1974 - 1987 )







FOTO
Foto Bp.Cosmos Slamet

Sebelumnya Bp. Slamet adalah ABRI berpangkat  Koptu.Cosmos Slamet yg bertugas di kesatuan 409 Rembang,Kemudian beliau pulang ke Desa Pilangsari untuk mencalonkan diri sebagai lurah di Desa Pilangsari,saat itu masih ada Dwifungsi yaitu menjabat  sebagai Lurah dan Abri.

Bp.Slamet adalah cucu dari Demang Joyo Sentono dari wahyu,putra bungsu dari bapak lurah sepuh Bp.Joyo Sastro.
Beliau Bp.Slamet menikah dengan bunga desa yang bernama SUMARSINI.Dari pernikahan Bp.Slamet dan Sumarsini tidak memiliki keturunan,akhirnya beliau berdua mengangkat anak-anak bernama:

1.WIJAYANTO keponakan Bp.Slamet putra sari Ibu Sunari.
2.SUDARNOWO keponakan  dari Ibu Sumarsini
3.HERMINA WIDYASTUTI anak dari Keponakan Bp.Slamet

Setelah bapak dari Bp.Slamet yaitu Bp.Joyo Sastro habis masa jabatannya karena telah turun Perda tahun 1973,Maka Bp.Salmet ikut mencalonkan diri sebagai lurah dalam pilihan lurah Pertama di desa Pilangsari pada tahun 1974 yang di ikuti oleh sebanyak 3 calon lurah.Calon tersebut  adalah sebagai berikut:
1. Bp.Cosmosb Slamet dari Ngrawoh
2. Bp.Thodi Sumarlan dari Pilangsari
3. Bp.Suman dari Duren





FOTO
Foto calon lurah Slamet






FOTO

Foto calon lurah Parlan Pilangsari








Dalam pemilihan lurah yang pertama oleh masyarakat pada tahun1984. Bp.Slamet berhasil menjadi Lurah pilihan Masyarakat desa Pilangsari,Beliau kemudian membeli tanah di sebelah utara jembatan Ngrawoh RT 06 dan menetap di sana.
Dimasa Bp.Lurah Slamet inilah Pusat pemerintahan berpindah  di Ngrawoh RT 06.
Tanah balai desa tersebut adalah sebelah selatan dari tanah rumah Bp.Slamet.
Jaman dulu tanah balai desa itu adalah tanah dari Simbah Sastro Bari (simbah dari Lurah terpilih 2019)
Tanah tersebut ditukar dengan tanah sawah karena tanah dekat rumah Bp.Slamet dan akan di bangun Balai Desa Pilangsari dengan biaya dari Pemerintahan Daerah. Maka dibangunlah balai Desa Pilangsari di Ngrawoh RT 06 hingga saat ini.

Bp.Cosmos Slamet menjabat sebagai kepala desa Pilangsari sejak 1974-1987.Beliau menjabat lurah berakhir karena beliau sudah wafat,dan setelah itu diadakanlah pemilihan lurah pada tahun 1988 dan hasil pilihan adalah Bp.Supaniyo yang menjadi Lurah berikutnya.


Foto makam Bp.Cosmos Slamet yang meninggal pada 16 november 1988 ,pemakamannya berada di Wahyu juga di samping Ayahnya Bp.Djoyo Sastro dan kakeknya  Bp.Djoyo Sentono



4. LURAH SUPANIYO  ( 1989 - 2007 )






FOTO
Foto Bp.Supaniyo

Bp.Sipaniyo adalah kelahiran Taraman desa Pilangsari. Beliau tumbuh besar di Taraman Pilangsari,beliau menjadi Guru SMP Muhamadiyah Sragen.Setelah beberapa tahun kemudian beliau mempersunting gadis yang bernama Sri Nurhayati,yang notabennya ibu Sri Nurhayati ini adalah muridnya dahulu di SMP Muhammadiyah Sragen.
Dengan pernikahannya ini,Bp.Supaniyo di anugerahi 3 orang putra yaitu:
1. Eko Prasetio
2. Atik
3. Mei

Sepeninggalnya Bp.Slamet tahun 1988,maka diadakanlah pemiliham kepala desa untuk yang kedua kalinya setelah perda turun.Banyak calon yang mencalonkan diri sebagai lurah,calon tersebut adalah sebagai berikut:

1. Supaniyo dari Pilangsari
2. Saman Hudi dari Nglojok
3. Sri Widodo dari Dukoh
4. Suwarno dari Ngrawoh
5. Suman dari Duren

Dan yang terpilih adalah Bp.Supaniyo



FOTO
Foto calon lurah Supaniyo







FOTO

Foto calon lurah Saman Hudi







FOTO

Foto calon lurah  Sri Widodo







FOTO

Foto calon lurah Suwarno







FOTO

Foto calon lurah Suman



Pemilihan Kepala desa Periode ke dua tahun 1997 dari Bp.Sipaniyo,melawan Kotak Kosong.

Akhirnya dalam pemilihan kepala desa yang kedua setelah perda turun, Beliau Bp.Supaniyo kembali yang menjadi lurah terpilih.Masa Jabatan Lurah yang kedua ini adalah selama 6 tahun.Selama beliau menjabat sebagai lurah,beliau melanjutkan pembangunan balai desa Pilangsari hingga mendapat predikat balai desa terbaik pada tahun 1994, yang diresmikan oleh bapak Bupati R.Bawono tahun 1994


Pemilihan Kepala desa Periode ke........tahun 2003
??



Kemudian Bp.Supaniyo lengser karena sudah habis masa jabatannya dan diadakanlah lagi pilihan Lurah desa Pilangsari  pada tahun 2007,dan teruskan oleh Bp.Karsono.
Setelah Bp.Supaniyo tidak menjabat menjadi lurah desa Pilangsari,Bp.Supaniyo menetap di Ngrawoh RT 06 dengan membeli tanah dari Bp.Slamet lurah sebelumnya dan menetap hingga beliau tutup usia di tahun 22 februari 2014
Dan beliau dimakamkan di pemakaman umum Ndayu Jatitengah.






FOTO
Foto makam Bp.Supaniyo wafat tahun 20.... dan dimakamkan di pemakaman umum Ndayu,Jatitengah.



5. LURAH KARSONO ( 2007 - 2019 )


Foto Lurah Bp.Karsono


Beliau bapak Karsono adalah putra kelahiran Pilangsari yang lahir di Dukuh Bener RT 09.Beliau besar di Pilangsari dan menikah dengan ibu......dan di karuniai putra sebanyak ......anak,nama putranya adalah

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.


Beliau Bp.Karsono tergerak hatinya untuk mengikuti Pilihan Lurah desa pilangsari dan pada tahun 2007 diadakanlah Pemilihan Kepala Desa yang diikuti oleh Putra Daerah Pilangsari yaitu :

1.Bp.Karsono
2.Ibu Sri Nurhayati



Foto calon lurah Bp.Karsono






Foto calon lurah Ibu.Sri Nurhayati



Akhirnya dalam pemilihan kepala desa tahun 2007 terpilihlah Bp.Karsono menjadi Lurah terpilih.Kemudian beliau Berhasil memimpin masyarakat desa Pilangsari hingga beliau mencalonkan diri kembali di pemilihan kepala desa tahun 2013 dengan calon lurah sebanyak 2 orang,yaitu

1. Bp.Karsono
2. Bp.Mulyadi


Foto calon lurah Bp.Karsono







FOTO

Foto calon lurah Bp.Mulyadi


Dan Bp.Karsono berhasil kembali menjadi Lurah terpilih pada periode kedua tahun 2013.beliau Berhasil memimpin desa Pilangsari hingga 2 periode ( 12 tahun ) sampai beliau lengser pada tahun 2019 dan diadakan pemilihan lurah kembali pada akhir tahun 2019 dan dimenangkan oleh Bp. Ahmad Munadi.



FOTO
Kediaman Bp.Karsono





6. LURAH AHMAD MUNADI




Bp.Ahmad Munadi adalah putra kelahiran Pilangsari yang lahir dan besar di Pilangsari,tepatnya di dukuh Taraman RT 12.
Ayahnya bernama Bp.Sugeng dan Ibundanya bermama........
Beliau Bapak Ahmad munadi adalah anak ke......dari......bersaudara.saudaranya adalah sebagai berikut:
1.Mufid
2..........
3. Ahmad Munadi

Bp.Ahmad munadi menikah dengan seoang gadis dari .......yang bernama........ Dan memperoleh Putra sebanyak......anak,masing masing bernama:
1. .......
2. .......

Pada Tahun 2019 masa jabatan lurah Bp.Karsono sudah berakhir dan diadakanlah pemilihan kepala desa pilangsari di tahun 2019 juga.Dalam pemilihan kepala desa Pilangsari 2019 Bp.Munadi di calonkan oleh masyarakat untuk ikut dalam pemilihan kepala desa.
Atas pertimbangan keluarga Bp.Ahmad munadi mau maju untuk menjadi calon kepala desa Pilangsari tahun 2019.
Siapa saja yang mencalonkan diri sebagai lurah desa Pilangsari ada 4 orang ,masing masing adalah:

1. Ahmad Munadi
2. Sri Nurhayati
3. Eko Budi Santosa
4. Karsono


Foto calon lurah Ahmad Munadi

Foto calon lurah Sri Nurhayati


Foto calon lurah Eko Budi Santosa


Foto calon lurah Karsono


Bp.Ahmad munadi berhasil menjadi lurah terpilih pilihan masyarakat Pilangsari ,Bp.Ahmad Munadi didukung banyak masyarakat hingga adanya syukuran lurah jadi dengan hiburan yang lagi viral saat itu yaitu KMB ,dengan pengamanan ekstra hingga suasana tasyakuran aman  dan kondusif hingga berakhirnya acara.
Setelah beberapa hari menjabat sebagai lurah desa Pilangsari,bapak munadi sudah membuat sedikit perubahan yaitu munculnya Organisasi baru dalam naungan desa Pilangsari yaitu POKDARWIS SIWUR EMAS,hingga terjadinya penggalian sejarah desa Pilangsari oleh Pokdarwis Siwur Emas sampai sejarah terkecil apapun,serta program Pokdarwis untuk pembuatan wisata di desa Pilangsari tepatnya di lokasi gunung Gandu.

Bp.Ahmad Munadi di dukung masyarakat untuk tinggal di balai desa Pilangsari dan berencana untuk Program pembangunan gedung olahraga di belakang balai desa Pilangsari.








NARASUMBER:
1.SRI WURYANI Munggur
2.SUMAN Duren
3.Mbah Wasini Putri Ragil Lurah demang Parwo Rejo Ngrawoh
4.Penulis
5.Suminto
6.














_____________________________________________________
_____________________________________________________




SEJARAH KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PILANGSARI MASA LALU





SENDANG SE PILANGSARI
(SENDANG=Sumber Air di Masa dulu)


Di desa Pilangsari Terdapat 12 dukuh(disebut desa pada masa lalu).Di setiap desa sebagian besar memiliki minimal 1 Sendang dan Juga Punden(tempat syukuran warga masa lalu)
Di setiap Sendang memiliki keunikan dan tanaman besar yang berbeda beda,akan tetapi di masa sekarang banyak sendang yang sudah di renovasi dan ada yang telah ditebang pohonnya.

Pada Jaman dulu terakhir tahun 90 an ,masyarakat di seluruh desa pilangsari,di setiap dukuhnya banyak mengadakan sedekah desa atau nyadran.kegiatan tersebut banyak di lakukan oleh sebagian besar masyarakat desa pilangsari dengan bermacam agama dan kepercayaan.
Salah contoh kegiatannya adalah syukuran/bancaan bersama yang makanan yang di bawa bermacam macam makanan seperti,ketan,srondeng,dan banyak lagi yang lainnya.makanan tersebut dikemas dengan wadah yang unik yang terbuat dari daun kelapa yang di sisakan ujung daun yang panjang dan nantinya wadah tersebut tidak akan kembali kepada pemilik sebelumnya maka disebutlah PANJANG ILANG.


Gambar Panjang Ilang

Kenapa panjang ilang,karena posesi pelaksanaannya semua sajian makanan atau bahasa jawanya sesaji/sesajen di kumpulkan menjadi satu,kemudian semuanya bersama sama memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa / menurut kepercayaan masing masing, yang di pimpin oleh mbah Moden setempat,untuk memohon Keselamatan,kebahagian,kelancaran rejeki.
Setelah selesai memanjatkan doa,semua masyarakat bebas mengambil sajian yang dikumpulkan tadi,karena sesaji sudah tercampur dan pengambilannyapun bebas,maka sesaji itupun dinyatakan hilang,maka di sebutlah PANJANG ILANG.

Kegiatan Tersebut saat ini sudah benar benar hilang dari masyarakat desa Pilangsari,akan tetapi Panjang ilang pada sebagian beaar masyarakat Pilangsari Juga masih banyak digunakan,yaitu untuk sesaji/sajian yang akan dimakan setelah acara mantenan,yang sajian tersebut ditempatkan di setiap sudut rumah di rumahnya orang yang sedang melaksanakan Hajatan.Akan tetapi tidak semua masyarakat menggunakan panjang ilang,sebagian masyarakat asa yang menggunakan Kantong plastik sebagai pengganti panjang ilang tersebut.
Walaupun sebagian masyarakat panjang ilang sebagian sudah diganti dengan kantong plastik,masyarakat tidak mengurangi rasa hormat banyak yang tetap melakukan tradisi nenek moyang dengan melaksanakan sesekah yang unik,bisa diartikan kita menyediakan makanan untuk kita makan akan,akan tetapi makanan tersebut boleh dimakan setelah acara selesai dilaksanakan.
Dari itu kita bisa belajar prihatin dengan cara menahan diri makan / puasa,kita akan makan setelah acara yang kita laksanakan selesai.
Kegiatan tersebut masih banyak dilakaanakan di setiap acara acaran Syukuran/ewoh/tip tipan/mantenan/sunatan,dan sebagainya.Akan tetapi makanan / sajian tersebut sudah tidak lagi dimakan bersama sama.
Karena perkembangan jaman ,kegiatan tersebut sudah hilang dimakan jaman,banyak anak anak muda yang tidak tau dan tidak mau tau mengenai kegiatan di masa lalu.
Dari sinilah mulai ada kegiatan pemuda yang bernama POKDARWIS (kelompok sadar wisata) yang mulai menggali semua peninggalan peninggalan sejarah masa lalu di desa Pilangsari.Salah satunya adalah sebagai berikut.
Kami mulai menggali sumber kehidupan di masa lalu masyarakat desa Pilangsari.


1.Dukuh Tanggung

Di dukuh Tanggung ada satu Punden peninggalan di desa Pilangsari ada di Dusun Tanggung.Di sana Terdapat Pohon langka bernama.........yang sayangnya telah mati akibat pembakaran liar.Di sana ada sebuah peninggalan berupa arca / patung yang tidak ada perawatan.

Di Tanggung Juga ada  3 Sendang dan 1 punden yang berada di 4 penjuru desa tanggung, sendang dan punden tersebut adalah sebagai berikut :


SUMUR THEKEL


Foto Sendang thekel
terletak di bagian barat daya dukuh Tanggung

Menurut cerita rakyat dukuh tanggung, dahulu para wali menancapkan sebuah teken (tongkat) di lokasi sendang thekel teresebut. Setelah tongkat para wali tersebut dicabut dari situ,mencullah sumber dari bekas tancapan tongkat tersebut, hingga saat ini dijadikanlah sendang sampai saat ini.walaupun sendang ini sudah jarang sekali digunakan,sendang ini tiodak pernah kering sampai saat ini dengan kedalaman sendang hanya 2 meter.

SENDANG KEPIL




Foto Sendang Kepil
terletak di bagian barat laut dukuh Tanggung

Sendang kulon tanggung ini terletak jauh dari pemukiman masyarakat tanggung,meskipun jauh dari pemukiman sendang ini dulu juga  banyak dikunjungi masyarakat tanggung,karena sendang ini juga tidak pernah kering sampai saat ini,begitu juga sawah sawah di sekitar sendang ini.


SENDANG ETAN KIDUL




Foto Sendang KIidul Etan
terletak di bagian Tenggara dukuh Tanggung

Sendang Kidul Etan ini juga biasa digunakan untuk acara acara sebelum temu manten.


PUNDEN SENTONO






Punden Sentono
terletak di bagian Timur Laut dukuh Tanggung

Punden Sentono ini,masih dalam perawatan masyarakat dukuh tanggung, dikarenakan tradisi yang berkembang di tanggu sejak jaman dahulu masih dijaga dan dilestarikan sampai saat ini,yaitu acaran sedekah desa dan mandi maten sebelum temu manten.

2.Dukuh Ngrawoh

Di dukuh Ngrawoh ada 3 Sendang yang sekaligus Punden,ketiga sendang tersebut dahulu sering digunakan masyarakat dukuh Ngrawoh untuk kegiatan seperti diatas tadi Panjang ilang yang dahulu dihadiri oleh semua lapisan masyarat dari berbagai macam agama dan kepeecayaan.
Berikut adalah wujud peninggalan yang masih tersisa


SENDANG KULON




Foto Sendang Lor Kulon 
terletak di RT 03 bagian barat

Sendang Lor Kulon ini sendang yang digunakan oleh banyak manten untuk mandi saat sebelum temu manten di seluruh masyarakat dukuh ngrawoh dukoh RT 06.walaupun saat airnya kering banyak juga yang masih melaksanakan ritual peniggalan nenek moyang mengelilingi sendang ini dan mandi di sendang ini,sebagai simbol saja agar tidak punah,sebagian masih melaksanakan kegiatan ini.yang penting niatnya tidak untuk memohon selain Sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa.


SENDANG ETAN





Foto Sendang Lor Etan
Terletak di RT 03 bagian timur


     Sendang Lor Etan ini dulu tidak pernah kering,banyak masyarakat dari desa sebelah utara Ngrawoh yang mengambil air di  sendang ini untuk keperluan kehidupan sehari hari dikala sedang kemarau panjang.Tapi sayang sekarang sendang ini sudah kering semenjak Gunung kuning di sebelah barat sendang dijadikan embung.Tapi tidak mengapa,karena tuhan sudah berhendak.kita dari Pokdarwis akan berusaha untuk menggali dan melestarikan sejarah desa Pilangsari sampai sekecil apapun bentuknya.



SENDANG KIDUL




Foto Sendang Kidul
Terletak di RT 05 bagian Selatan



     Sendang Kidul ini banyak di gunakan oleh masyarakat sekitar RT 05 ,dahuku sendang ini sangat bagus bentuk bangunannya,Tapi karena tidak ada perhatian dari pemerintah untuk melestarikan peninggalan sejarah,maka sendang kidul roboh,lalu sendang ini dirubah menjadi sumur oleh masyarakat setempat yang peduli dengan sendang kidul yang telah berjasa kepada masyarakat setempat,Dirubah diselamatkan karena sendang ini sampai saat ini masih ada airnya.



3.Dukuh Dukoh


SENDANG DUKOH




Foto Sendang dan Punden Dukoh
Terletak di dukuh Dukoh bagian selatan


Menurut informasi dukuh dukoh awalnya bernama Ngrawoh dukuhan, dan sekarang disebut dukuh Dukoh. Dukoh juga memiliki sebuah Sendang dan Punden /Pohon besar dan rindang.
Di sini ada sebuah sumur yang masih banyak airnya,disini ada pohon yang sudah tua dan rindang,pohon preh dan beringin namanya,banyak akar akar yang tumbuh dari atas pohon yang memanjang hingga tertancap ke tubuh tanah hingga besar bulat dan panjang.konon kabarnya dahulu ada masyarakat setempat yang bertapa di bawah pohon beringin tersebut.



SUMUR MBAH DONGKOL

(MBELIK)






Foto sumur Mbah Dongkol
( di buat oleh Lurah pertama desa pilangsari Bp.Parwo Rejo )

     Sumur mbah Dongkol ini dahulu sumbernya tidak pernah habis walaupun kemarau panjang.Uniknya sumur ini,bila banyak yang mengambil air atau mencuci pakaian di sini bila airnya habis,kita tunggu ±5 menit sambil kita ngobrol sambil mandi atau mencuci,sumur ini sudah penuh dengan air lagi.tapi karena masyarakat sudah tidak menggunakannya lagi sekarang lokasi terdekat sudah digunakan untuk tempat usaha matrial bangunan, dan sebelah selatan dibangun kantin toko bangunan.





4.Dukuh Duren

Di Duren ada Juga Sendang,di sini sendang terletak di bagian barat selatan dukuh Duren, Sendang ini dahulu sangat rindang karena sebelah timur sendang ada  pohon Bulu dan sebelah barat utara dan selatan,banyak dikelilingi oleh pohon preh dan beringin yang luar biasa sangat ridang hingga banyak akar akar yang bergelantungan ke bawah.
Pada masa pemerintahan lurah Bp.Slamet,Sendang tersebut di bangun oleh masyarakat Duren.Sendang tersebut masih banyak sumber....


SENDANG DUREN



Foto Sendang Duren
Terletak di bagian selatan barat

Ada Keunikan di duren selain ada sendang nyata yang tak terurus sejak lama.di Duren ada Sebuah Sendang Ghoib yang ber siwur emas.Sendang tersebut berada di puncak Gunung Gandu paling atas.Banyak masyarakta yang mempercayai sendang tersebut ada karena masyarakat Duren sendiri banyak yang sudah mandi di sana dan basah kuyup secara nyata.
Info selanjutnya mengenai sendang bersiwur emas bisa Klik DI SINI !!






........
Foto Lokasi Sendang Bersiwur Emas
Terletak di puncak gunung Gandu


5.Dukuh Bener

Di bener ada sebuah Sendang yang terletak di bagian utara dukuh bener.....




....
Foto Sendang Bener


6.Dukuh Nglojok

Di Nglojok ada dua buah sendang yang ber dampingan ,di situ juga ada pohon yang sangat rindang yang terletak di bagian utara dukuh Nglojok.




.......
Foto Sendang bagian kidul





......
Foto Sendang bagian Lor



7.Dukuh Templek

Di Templek ada Sebuag sendang dan Punden yang berdampingan tang letaknya jauh dari pemukiman masyarakat Templek.Terletak di bagian timur persawahn dukuh templek.....



....
Foto Sendang Templek





....
SENDANG SE PILANGSARI
(SENDANG=Sumber Air di Masa dulu)


Di desa Pilangsari Terdapat 12 dukuh(disebut desa pada masa lalu).Di setiap desa sebagian besar memiliki minimal 1 Sendang dan Juga Punden(tempat syukuran warga masa lalu)
Di setiap Sendang memiliki keunikan dan tanaman besar yang berbeda beda,akan tetapi di masa sekarang banyak sendang yang sudah di renovasi dan ada yang telah ditebang pohonnya.

Pada Jaman dulu terakhir tahun 90 an ,masyarakat di seluruh desa pilangsari,di setiap dukuhnya banyak mengadakan sedekah desa atau nyadran.kegiatan tersebut banyak di lakukan oleh sebagian besar masyarakat desa pilangsari dengan bermacam agama dan kepercayaan.
Salah contoh kegiatannya adalah syukuran/bancaan bersama yang makanan yang di bawa bermacam macam makanan seperti,ketan,srondeng,dan banyak lagi yang lainnya.makanan tersebut dikemas dengan wadah yang unik yang terbuat dari daun kelapa yang di sisakan ujung daun yang panjang dan nantinya wadah tersebut tidak akan kembali kepada pemilik sebelumnya maka disebutlah PANJANG ILANG.


PANJANG ILANG


Gambar Panjang Ilang

Kenapa panjang ilang,karena posesi pelaksanaannya semua sajian makanan atau bahasa jawanya sesaji/sesajen di kumpulkan menjadi satu,kemudian semuanya bersama sama memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa / menurut kepercayaan masing masing, yang di pimpin oleh mbah Moden setempat,untuk memohon Keselamatan,kebahagian,kelancaran rejeki.
Setelah selesai memanjatkan doa,semua masyarakat bebas mengambil sajian yang dikumpulkan tadi,karena sesaji sudah tercampur dan pengambilannyapun bebas,maka sesaji itupun dinyatakan hilang,maka di sebutlah PANJANG ILANG.

Kegiatan Tersebut saat ini sudah benar benar hilang dari masyarakat desa Pilangsari,akan tetapi Panjang ilang pada sebagian beaar masyarakat Pilangsari Juga masih banyak digunakan,yaitu untuk sesaji/sajian yang akan dimakan setelah acara mantenan,yang sajian tersebut ditempatkan di setiap sudut rumah di rumahnya orang yang sedang melaksanakan Hajatan.Akan tetapi tidak semua masyarakat menggunakan panjang ilang,sebagian masyarakat asa yang menggunakan Kantong plastik sebagai pengganti panjang ilang tersebut.
Walaupun sebagian masyarakat panjang ilang sebagian sudah diganti dengan kantong plastik,masyarakat tidak mengurangi rasa hormat banyak yang tetap melakukan tradisi nenek moyang dengan melaksanakan sesekah yang unik,bisa diartikan kita menyediakan makanan untuk kita makan akan,akan tetapi makanan tersebut boleh dimakan setelah acara selesai dilaksanakan.
Dari itu kita bisa belajar prihatin dengan cara menahan diri makan / puasa,kita akan makan setelah acara yang kita laksanakan selesai.
Kegiatan tersebut masih banyak dilakaanakan di setiap acara acaran Syukuran/ewoh/tip tipan/mantenan/sunatan,dan sebagainya.Akan tetapi makanan / sajian tersebut sudah tidak lagi dimakan bersama sama.
Karena perkembangan jaman ,kegiatan tersebut sudah hilang dimakan jaman,banyak anak anak muda yang tidak tau dan tidak mau tau mengenai kegiatan di masa lalu.
Dari sinilah mulai ada kegiatan pemuda yang bernama POKDARWIS (kelompok sadar wisata) yang mulai menggali semua peninggalan peninggalan sejarah masa lalu di desa Pilangsari.Salah satunya adalah sebagai berikut.
Kami mulai menggali sumber kehidupan di masa lalu masyarakat desa Pilangsari.


1.Dukuh Tanggung

Di dukuh Tanggung ada satu Punden peninggalan di desa Pilangsari ada di Dusun Tanggung.Di sana Terdapat Pohon langka bernama.........yang sayangnya telah mati akibat pembakaran liar.Di sana ada sebuah peninggalan berupa arca / patung yang tidak ada perawatan.

Di Tanggung Juga ada  3 Sendang dan 1 punden yang berada di 4 penjuru desa tanggung, sendang dan punden tersebut adalah sebagai berikut :


SUMUR THEKEL




Foto Sendang thekel
terletak di bagian barat daya dukuh Tanggung

Menurut cerita rakyat dukuh tanggung, dahulu para wali menancapkan sebuah teken (tongkat) di lokasi sendang thekel teresebut. Setelah tongkat para wali tersebut dicabut dari situ,mencullah sumber dari bekas tancapan tongkat tersebut, hingga saat ini dijadikanlah sendang sampai saat ini.walaupun sendang ini sudah jarang sekali digunakan,sendang ini tiodak pernah kering sampai saat ini dengan kedalaman sendang hanya 2 meter.

SENDANG KEPIL





Foto Sendang Kepil
terletak di bagian barat laut dukuh Tanggung


Sendang kulon tanggung ini terletak jauh dari pemukiman masyarakat tanggung,meskipun jauh dari pemukiman sendang ini dulu juga  banyak dikunjungi masyarakat tanggung,karena sendang ini juga tidak pernah kering sampai saat ini,begitu juga sawah sawah di sekitar sendang ini.


SENDANG ETAN KIDUL




Foto Sendang KIidul Etan
terletak di bagian Tenggara dukuh Tanggung

Sendang Kidul Etan ini juga biasa digunakan untuk acara acara sebelum temu manten.


PUNDEN SENTONO






Punden Sentono
terletak di bagian Timur Laut dukuh Tanggung

Punden Sentono ini,masih dalam perawatan masyarakat dukuh tanggung, dikarenakan tradisi yang berkembang di tanggu sejak jaman dahulu masih dijaga dan dilestarikan sampai saat ini,yaitu acaran sedekah desa dan mandi maten sebelum temu manten.

2.Dukuh Ngrawoh

Di dukuh Ngrawoh ada 3 Sendang yang sekaligus Punden,ketiga sendang tersebut dahulu sering digunakan masyarakat dukuh Ngrawoh untuk kegiatan seperti diatas tadi Panjang ilang yang dahulu dihadiri oleh semua lapisan masyarat dari berbagai macam agama dan kepeecayaan.
Berikut adalah wujud peninggalan yang masih tersisa



SENDANG MANTEN





Foto Sendang Manten Lor Kulon 
terletak di RT 03 bagian barat


Sendang Lor Kulon ini sendang yang digunakan oleh banyak manten untuk mandi saat sebelum temu manten di seluruh masyarakat dukuh ngrawoh dukoh RT 06.walaupun saat airnya kering banyak juga yang masih melaksanakan ritual peniggalan nenek moyang mengelilingi sendang ini dan mandi di sendang ini,sebagai simbol saja agar tidak punah,sebagian masih melaksanakan kegiatan ini.yang penting niatnya tidak untuk memohon selain Sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa.


SENDANG ETAN




Foto Sendang Etan
Terletak di RT 03 bagian timur


     Sendang Lor Etan ini dulu tidak pernah kering,banyak masyarakat dari desa sebelah utara Ngrawoh yang mengambil air di  sendang ini untuk keperluan kehidupan sehari hari dikala sedang kemarau panjang.Tapi sayang sekarang sendang ini sudah kering semenjak Gunung kuning di sebelah barat sendang dijadikan embung.Tapi tidak mengapa,karena tuhan sudah berhendak.kita dari Pokdarwis akan berusaha untuk menggali dan melestarikan sejarah desa Pilangsari sampai sekecil apapun bentuknya.


SENDANG KIDUL




Foto Sendang Kidul
Terletak di RT 05 bagian Selatan



     Sendang Kidul ini banyak di gunakan oleh masyarakat sekitar RT 05 ,dahuku sendang ini sangat bagus bentuk bangunannya,Tapi karena tidak ada perhatian dari pemerintah untuk melestarikan peninggalan sejarah,maka sendang kidul roboh,lalu sendang ini dirubah menjadi sumur oleh masyarakat setempat yang peduli dengan sendang kidul yang telah berjasa kepada masyarakat setempat,Dirubah diselamatkan karena sendang ini sampai saat ini masih ada airnya.



3.Dukuh Dukoh

SENDANG DUKOH




Foto Sendang dan Punden Dukoh
Terletak di dukuh Dukoh bagian selatan


Menurut informasi dukuh dukoh awalnya bernama Ngrawoh dukuhan, dan sekarang disebut dukuh Dukoh. Dukoh juga memiliki sebuah Sendang dan Punden /Pohon besar dan rindang.
Di sini ada sebuah sumur yang masih banyak airnya,disini ada pohon yang sudah tua dan rindang,pohon preh dan beringin namanya,banyak akar akar yang tumbuh dari atas pohon yang memanjang hingga tertancap ke tubuh tanah hingga besar bulat dan panjang.konon kabarnya dahulu ada masyarakat setempat yang bertapa di bawah pohon beringin tersebut.

SUMUR MBAH DONGKOL







Foto sumur Mbah Dongkol
( di buat oleh Lurah pertama desa pilangsari Bp.Parwo Rejo )


     Sumur mbah Dongkol ini dahulu sumbernya tidak pernah habis walaupun kemarau panjang.Uniknya sumur ini,bila banyak yang mengambil air atau mencuci pakaian di sini bila airnya habis,kita tunggu ±5 menit sambil kita ngobrol sambil mandi atau mencuci,sumur ini sudah penuh dengan air lagi.tapi karena masyarakat sudah tidak menggunakannya lagi sekarang lokasi terdekat sudah digunakan untuk tempat usaha matrial bangunan, dan sebelah selatan dibangun kantin toko bangunan.





4.Dukuh Duren

Di Duren ada Juga Sendang,di sini sendang terletak di bagian barat selatan dukuh Duren,sendang ini sudah lama sekali terbengkalai tidak ada pengurusan sama sekali,hampir hampir hilang tak berbekas,dari itu kami pokdarwis berusaha menggali peninggalan peninggalan masa lalu di desa Pilangsari


SENDANG DUREN




Foto Sendang Duren
Terletak di bagian selatan barat


Ada Keunikan di duren selain ada sendang nyata yang tak terurus sejak lama.di Duren ada Sebuah Sendang Ghoib yang ber siwur emas.Sendang tersebut berada di puncak Gunung Gandu paling atas.Banyak masyarakta yang mempercayai sendang tersebut ada karena masyarakat Duren sendiri banyak yang sudah mandi di sana dan basah kuyup secara nyata.
Info selanjutnya mengenai sendang bersiwur emas bisa Klik DI SINI !!






........
Foto Lokasi Sendang Bersiwur Emas
Terletak di puncak gunung Gandu


5.Dukuh Bener

Di bener ada sebuah Sendang yang terletak di bagian utara dukuh bener,sendang ini dulu sangatlah rindang dengan pohon yg besar disebelah barat sendang,tapi saat ini pohon sudah di tebang.tapi air masih sangat melimpah sampai saat ini meskipun kedalaman sendang hanya sekitar 3 meter ,airnya masih bisa digunaklan untuk dua Kepala keluarga sampai saat ini.

SENDANG BENER




Foto Sendang Bener


6.Dukuh Nglojok

Di Nglojok ada dua buah sendang yang ber dampingan ,di situ juga ada pohon yang sangat rindang yang terletak di bagian utara dukuh Nglojok.tapi sayang sekarang pohon sudah ditebang dan sudah tidak terawat,tapi air masih ada sampai saat ini.

SENDANG KIDUL




Foto Sendang bagian kidul

Sendang Guyu terletak di bagian utara,sendang ini masih exis sampai saat ini,karena berdekatan dengan sawah dan airnya pun masih penuh sampai saat ini,di dalnya pun banyak ikan yg hidup.
SENDANG GUYU




Foto Sendang bagian Lor



7.Dukuh Templek

Di Templek ada dua buah sendang yang berdampingan yang letaknya jauh dari pemukiman masyarakat Templek.Terletak di bagian timur persawahan dukuh templek.Sendang ini sangat berbeda dengan sendang yang lainnya,karena sendang di sini seperti masih asli dan tidak ada penebangan seperti sendang sendang yg lain yg berdekatan dengan pemukiman .sendang ini memiliki keindahan yg amat bagus dan indah,karena di kelilingi oleh banyak pohon pohoin besar dan rindang sepoerti pohon beringin yang sangat bagus untuk berfoto selfi.

SENDANG TEMPLEK KULON








Foto Sendang Templek Kulon


SENDANG TEMPLEK ETAN






Foto SendangTemplek Etan

8.Dukuh Pilangsari Etan
   Di Dukuih Pilangsari Etan terdapat Sebuah sendang bernama sendang klompet yang dulunya banyak masyarakat sekitar sendang klompet tersebut memanfaatkan air di sendang tersebut untuk semua kegiatan seperti mandan dan mencuci segala macam pakaian maupun peralatan rumah tangga seperti tikar, baju, perkakas rumah tangga dan banayk lainnya.kegiatan jaman dulu di situ semua tumpah ruah menjadi satu di situ.
Tetapi saat ini sendang sudah hilang tertimbun tanah yang berkembang di sekitar pohon yg ada di dekat sendang tersebut,hilang dikarenakan terlalu angker menurut cerita dari masyarakat setempat.dan sekarang sudah tidak ada akses masuk ke sendang tersebut.Dengan kegiatan Pokdarwis ini semoga peninggalan bersejarah dari Desa Pilangsari bisa Diselamatkan kelestariannya.

SENDANG KLOMPET





Foto Sendang Klompet
Pilangsari Etan

9.Dukuh Taraman
   Sendang Taraman ada 2 sendang yang jaraknya berdekatan yang terletak di sebelah barat desa taraman bagian barat berdekatan dengan sawah,yang bertempat di pinggir jalan,dan sampai saat ini air masih melimpah walaupun di musim kemarau.

SENDANG TARAMAN LOR




Foto Sendang Bagian Lor 
di pinggir jalan


SENDANG TARAMAN KIDUL




Foto sendang templek bagian kidul


10.Dukuh Munggur
     Di munggur ada sendang di bagian ujung barat bernama Sendang KUNCEN.dahulu sendang ini walaupun jauh dari pemukiman,sendang ini dulu banyak yang memanfaatkan airnya untuk berbagai macam kegunaan bagi masyarakat setempat seperti pengairan sawah dan kegiatan keluarga di dudun  munggur.Tapi sayang saat ini air di sendang kuncen ini sudah kering dan di daerah munggur juga sulit sumber air,akhirnya masyarakat munggur banyak yang menggunakan air dari PDAM Sragen,dan saat ini dibantu dengan PAMSIMAS.

SENDANG KUNCEN



foto sendang kuncen

11.Dukuh Pilangsari Kulon
     Di Pilangsari tidak memiliki sendang akan tetapi masyarakat Pilangsari kulon sebagian masyarakat dibagian timur dahulu banyak yang ikut menggunakan sendang yang berada di taraman,karena jarak lebih dekat.sedangkan masyarakat yang bertempat di bagian barat menggunakan air sendang di sendang sebelah barat desa pilangsari yaitu sendang di desa kweni yg berada di luar daerah pilangsari.



By.POKDARWIS SIWUR EMAS

No comments:

Post a Comment