Filosofi Pokdarwis SIWUR EMAS
Makna Simbol Burung Enggang
BURUNG ENGGANG adalah jenis burung yang berada di Indonesia yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat.Keistimewaan Burung Enggang adalah suka terbang tinggi dan setia pada pasangannya juga bertanggung jawab.Semoga dengan harapan menggunakan logo Burung Enggang, semua anggota pokdarwis bisa setia pada organisasi pokdarwis dan bertanggung jawab pada apa yang telah di amanahkan pada semua anggota,serta kearifan lokal dan wisata Desa Pilangsari bisa melambung tinggi di seantero Nusantara.
Burung Enggang biasanya terlihat di puncak-puncak pohon yang tinggi. Karena kegemarannya tinggal di puncak-puncak pohon yang tinggi, maka burung enggang menjadi simbol dari sesuatu yang tinggi.
Burung ini juga dijadikan sebagai simbol kesetiaan dan tanggung jawab. Burung enggang dikenal setia pada pasangannya. Ketika enggang betina mengerami telur, enggang jantan akan menjelajahi hutan untuk mencari makan. Enggang jantan kemudian memberikan makanannya pada betina yang sedang mengerami telur. Jika ia ditinggal mati pasangannya, burung ini tidak akan mencari pasangan baru. Kesetiaan dan tanggungjawabnya diharapkan bisa menjadi contoh untuk manusia.
sayap dan ekornya yang tebal adalah simbol dari pemimpin perkasa yang bisa melindungi rakyatnya. Ketika sayap tersebut dikepakkan, ia akan mengeluarkan suara yang sangat khas. Ekor yang panjang juga melambangkan kemakmuran yang luas yang melingkupi kehidupan rakyat yang dipimpin.
Siwur (Gayung ) adalah suatu alat peninggalan nenek moyang, alat tersebut digunaan untuk mengambil air. Siwur kalo kita lihat atau kita nilai berdasarkan harganya tidaklah seberapa, tetapi jika kita amati secara seksama dengan menggunakan mata hati maka akan mempunyai makna yang sangat dalam dan siwur sendiri merupakan suatu symbol.
Simbol-simbol dibalik siwur antara lain nek ora isi ora ngawur yang artinya orang berilmu tidak boleh sombong, congkak, atau ngawur.
Siwur terbuat dari tempurung kelapa dan tangkainya dari kayu ( Dalam bahasa Jawa disebut KAJENG ), pada tempurung agar tangkainya tidak lepas maka diberi kancing/panthek. Antara tempurung, tangkai kajeng dan kancing ada arti atau maknanya.
Tempurung (bathok kulit kelapa) ; Berasal dari pohon kelapa yang mempunyai manfaat dari akar sampai ujung daun. Dengan ini terkandung maksud bahwa kita diajak untuk berfikir dan merenungkan bahwa hidup kita di dunia harus bermanfaat, berguna baik dari gerak lahir dan batin, dari pola tindak, pola pikir, sampai ucapan. Seperti filosofi pohon kelapa yang bermanfaat dan berguna bagi siapa saja tanpa memandang golongan, asal-usul dan sebagainya.
Tangkai; Maksudnya adalah manusia adalah manusia hidup harus mempunyai pegangan hidup. Tangkai terbuat dari kayu ( Dalam bahasa jawa disebut KAJENG ) yang mempunyai arti Uwong urip kudu duweni kekajengan/karep ( Orang hidup harus memiliki cita cita mulia ) untuk keselamatan lahir dan batin.
Kancing; Mempunyai maksud bahwa manusia harus mempunyai kekancingan /identitas, prinsip hidup yang tidak mudah tergoyahkan walau dalam situasi dan kondisi apapun juga, kancing juga dapat diartikan sebagai alat pemersatu dengan tidak membedakan suku, agama, keturunan, asal-usul, ras, serta tidak membedakan derajat atau pangkat.
Dengan demikian Siwur mempunyai arti filosofi bahwa manusia tidak cukup pandai, pintar, atau berilmu pengetahuan tetapi lebih jauh dari itu. Orang jawa menyebutnya berngelmu atau linuwih, ngerti sak durunge winarah, jadi manusia yang mempunyai tataran atau tahapan hidup sempurna yang tanggap atau peka terhadap situasi dan kondisi lahiriah maupun batiniah juga dapat diartikan bahwa kesempurnaan hidup seseorang sudah sampai tataran Purna Jati.
Siwur merupakan symbol manusia yang pandai, dan berilmu. Tetapi ilmunya tidak untuk dirinya sendiri, serta merupakan simbol yang suka melaksanakan laku prihatin, mencari keseimbangan lahir dan batin, mempunyai prinsip hidup kuat.
Maka apabila kita melihat materi:
Siwur, bathok (tempurung), merupakan gambaran kepala manusia yang menyimpan ilmu pengetahuan (Ngilmu)
Kayu merupakan badan kurus merupakan gambaran selalu melakukan laku bathin (prihatin) atau mencegah makan, sedangkan
Kancing (Panthek) berangnya kecil berada didalam tempurung tetapi kuat yang dapat sebagai kancing dengan tangkai/pegangan sebagai gambaran bahwa kancing merupakan unsur pemersatu dan perekat.
Makna siwur dalam bahasa jawa dapat diartikan. Dari kata bahasa siwur diartikan Si dan Wur.
Si berarti isi, artinya isi ilmu; baik ilmu agama, Ilmu pengeahuan umum, dan isi berupa materi (kekayaan).
Wur berarti juga wur-wur (suka memberi). Kita hidup didunia ini oleh Tuhan YME diberikan kelebihan misalnya materi/harta untuk diamalkan pada fakir miskin.
Berbagai fungsi lain siwur adalah;
Siwur digunakan pada upacara adat siraman pada saat wanita hamil pertama kali genap tujuh bulan.
Digunakan untuk memandikan orang yang meninggal dunia. Terkandung makna bahwa hidup di dunia yang diberikan tuhan YME hanya dua hari yaitu, kelahiran dan kematian.
Sebagai makhluk yang diberi nama manusia, yang merupakan mahluk tuhan yang paling sempurna, dicintai oleh Tuhannya dan mempunyai derajat tinggi. Oleh karena itu manusia harus siap untuk mengisi dan membekali diri mulai dari hari kelahiran menuju hari kematian. Untuk lahir kita sudah ada dan untuk kematian tidak seorangpun tahu. Untuk itulah dalam hidup harus bisa membedakan baik dan buruk, ngerti, ngroso, nglakoni, (Menyadari, Menginsafi, dan melakukan). Menyadari bahwa kita hidup didunia diciptakan oleh tuhan Yang Maha Esa, Menginsafi atau merasa bahwa kita hidup diberikan berbagai kebutuhan hidup, dan melaksanakan atau melakukan yaitu melaksanakan perintah-perintahnya, dan menjauhi larangannya, karena sadar dan percaya bahwa setelah kehidupan di dunia ada kehidupan yang abadi yang disebut alam abadi atau alam akhirat.
Di sana manusia akan memepertanggung jawabkan semua perbuatan perilakunya di dunia. Bagi yang banyak berbuat baik maka akan ditempatkan di Surga namun jika sebaliknya maka akan mendapatkan hukuman di Neraka. Marilah kita menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Hal ini penting karena kita mempunyai lima perkara sebelum lima perkara;
Saat lapangmu, sebelum sempitmu
Saat kayamu, sebelum miskinmu
Saat sehatmu, sebelum sakitmu
Saat mudamu sebelum tuamu
Saat hidupmu, sebelum matimu.
Makna Simbol Siwur Emas
Nama Siwur Emas ini terinspirasi dari cerita rakyat bahwa di atas Gunung Gandu ada sendang dan ada siwur emas ghaib ( Nyata bagi orang yang terpilih atau yang mampu melihatnya secara tidak kasat mata).Maka dari itulah kami menamakan Pokdarwis Siwur Emas
SIWUR merupakan simbol manusia yang pandai, pintar dan berilmu.Namun ilmunya tidak untuk dirinya sendiri, serta merupakan simbol manusia yang suka melaksanakan laku prihatin, mencari keseimbangan lahir dan batin, mempunyai prinsip hidup kuat
EMAS bermakna Prestasi, Kesuksesan, Kemewahan, Kemenangan dan Kemakmuran
Jadi secara singkat SIWUR EMAS bisa diartikan Manusia Berilmu yang Sukses
Makna Burung Enggang membawa Siwur Emas
SIWUR EMAS Melambangkan Manusia yang pandai, pintar dan berilmu yang memperoleh Prestasi, Kesuksesan, Kemewahan, Kemenangan dan Kemakmuran,yang di bawa terbang setingi tingginya oleh BURUNG ENGGANG yang menyimbolkan pemimpin yang perkasa yang memiliki sifat setia dan tanggung jawab
Tulisan POKDARWIS SIWUR EMAS
Adalah nama kelompok sadar wisata yang bernama siwur mas yang memayungi kegiatan dari wisata di Desa Pilangsari
Adalah lokasi wisata yang berada di Desa Pilangsari Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen
Makna 9 warna ( 9 adalah nilai tertinggi )
- Warna Merah : Keberanian, Kekuatan, Energi, Gairah, Semangat, Nafsu dan Adrenalin
- Warna Hijau : Kesuburan, Kesegaran, Kedamaian dan Keseimbangan
- Warna Orange : Kehangatan, Kenyamanan, Keceriaan
- Warna Kuning : Ceria, Bahagia, Energik dan Optimis
- Warna Biru : Stabil, Kecerdasan, Rasa Percaya Diri
- Warna Hitam : Kekal dan abadi
- Warna Putih : Bersih, Suci, Ringan dan Kebebasan
- Warna Coklat : Keakraban dan Rasa Aman
- Warna Emas : Prestasi, Kesuksesan, Kemewahan, Kemenangan dan Kemakmuran
By Pokdarwis Siwur Emas